Wujud Sinergitas TNI-Polri dan Masyarakat, Dandim Salatiga: Kemanunggalan TNI Merupakan Rohnya Kegiatan TMMD

KAB SEMARANG - Sudah 12 hari berjalannya kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-120 tahun 2024 semenjak secara resmi dibuka Pj Gubernur Jawa Tengah yang bertempat di Desa Bregas Kidul Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Jawa Tengah mampu menggerakkan semua pihak untuk membantu masyarakat. 

 
Himpunan media ini, terlihat dalam gelaran TMMD tersebut anggota Satgas TNI dan Polri dari Polres Semarang serta warga setempat bergotong royong melakukan perbaikan badan jalan yang menjadi sasaran TMMD. Selasa (21/05/2024).

Baca juga: Rudi Terus Kembangkan Infrastruktur, Tingkatkan Ekonomi dan Dorong Daya Saing Batam

Di tempat terpisah, Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf Guvta Alugoro Koedoes, S., Hub., Int., M.Han mengatakan, bahwa pentingnya peran TNI dalam mendukung pembangunan nasional, khususnya di daerah terpencil. 

Baca juga: Cek Pelaksanaan Bantuan Bedah Rumah, Puan Maharani: Negara Hadir dalam Penyediaan Rumah Layak Huni

"Program TMMD ini adalah bentuk komitmen TNI untuk menjadi mitra yang handal bagi pembangunan desa-desa, " kata Dandim Salatiga, kepada media ini, Selasa (21/05/2024).

Baca juga: Rudi Apresiasi Peran RT dan RW dalam Mendukung Program Pembangunan Kota Batam

"Melalui dedikasi dan kerja keras diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat di Desa Bregas Kidul Kecamatan Bergas, " tambahnya.
 
Lanjutnya, bahwa perlu diketahui bahwa TMMD bukan saja mengerjakan sasaran fisik tetapi lebih dari itu bagaimana masyarakat mengenal anggota TNI lebih dekat lagi. 
 
"Terus lakukan komunikasi dengan masyarakat sangat penting dalam setiap pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) karena untuk menciptakan kedekatan atau kemanunggalan TNI merupakan rohnya kegiatan TMMD, " ungkapnya.

Baca juga: Dipo Nusantara Dukung Bandara Komodo NTT Setara Changi Singapura

Letkol Inf Guvta menambahkan, disela sela pekerjaan di lokasi TMMD juga prajurit TNI melakukan komsos saat istirahat dalam kegiatan pembangunan sasaran fisik, dengan tujuan saling bertukar informasi. 
 
"Dengan begitu, sekaligus dapat mengetahui kesulitan dan keluhan yang sedang dialami oleh masyarakat setempat khususnya kendala aktivitas dalam kehidupannya, " pungkasnya.