SEMARANG - Menanamkan wawasan kebangsaan pada generasi milenial, tidaklah mudah. Sebab, mereka hidup di tengah canggihnya teknologi, yang telah menghilangkan batas teritori, dan mengubah masyarakat secara dinamis.
Generasi muda, adalah elemen masyarakat yang mudah terpengaruh. Mereka bisa dipengaruhi melalui pola serangan pintar F-7 (Food, Fun, Fashion, Film and Fantasy, Filosofi, dan Finansial).
Bagaimana menguatkan karakter generasi milenial yang cinta tanah air dan berwawasan kebangsaan?mereka bisa diberikan contoh orang tua untuk mengikuti kegiatan upacara bendera, Pramuka, diajak bergotong-royong, atau mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Orang tua juga bisa mengajak anak untuk nonton bareng film perjuangan.
Salah satu nya seperti yang dilakukan oleh Batuud Peltu Cahyo Nugroho bersama anggota Koramil 17/Bandungan yang memberikan materi Wawasan Kebangsaan serta Latihan Baris-berbaris bagi sejumlah siswa MA Albidayah Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Rabu, (22/06/2022).
Peltu Cahyo mengatakan teknologi komunikasi dan informasi telah mengubah perang konvensional menjadi perang modern dengan menggunakan teknologi, Media massa, dan cyber war. Perang mengubah pola pikir.
"Bukan lagi perang dengan kekuatan militer, tetapi perang pengaruh melalui format ideologi, politik, ekonomi, dan social budaya secara tidak disadari, " katanya saat menjadi pemateri Wawasan Kebangsaan.
Orang tua, tandas dia, mutlak menjadi sumber informasi, pendamping dan role model bagi anak. Apa saja yang harus menjadi perhatian? Pendidikan karakter, agar anak dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Sehingga mereka dapat memberikan kontribusi positif kepada lingkungannya. Selanjutnya, membangun sikap dan jiwa kepemimpinan anak, membangun sikap kritis, dan menanamkan jati diri sebagai bangsa Indonesia" tegasnya di hadapan 150 siswa.
Editor : JIS Agung
Baca juga:
20 Bintara Otsus Papua Purna Tugas di Brebes
|
Sumber :Yudha27